Khamis, 26 April 2012

Petembungan Peradaban Adalah Sesuatu Yang Pasti

Berikut adalah keratan akhbar Suara Kebangkitan pada keluaran 2006 :

Pertembungan Peradaban Adalah Sesuatu Yang Pasti

Sebagaimana diketahui, era Perang Dingin yang berlangsung sejak 1946 telah berakhir pada awal 1990-an, selepas runtuhnya USSR dan berakhirnya pertembungan Kapitalisme-Sosialisme, yang diikuti dengan terlepasnya wilayah-wilayah negara bekas USSR seperti Azerbaijan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Francis Fukuyama, seorang pemikir Amerika berketurunan Jepun, menanggapi peristiwa ini dengan menyebutnya sebagai Babak Akhir Sejarah (The End of History). Menurutnya, pertembungan antara Kapitalisme dan Sosialisme sudah berakhir dan dunia akan terarah kepada sistem demokrasi liberal semata-mata dengan Amerika Syarikat (AS) sebagai kaptennya. Era ini diwar-warkan oleh George Bush sebagai The New World Order (Tata Baru Dunia) dengan Amerika sebagai single player dan negara lain sebagai buffer-nya.


Namun seiring dengan terpolarisasinya berbagai negara ke dalam jaringan sistem Kapitalisme global, muncul sebuah analisis futuristik dari Samuel P. Huntington tentang masa depan pola hubungan antarabangsa yang menunjukkan kecenderungan antagonistik dan diwarnai konflik. Secara lebih tegas dia mengatakan, konflik itu semakin meningkat antara Islam dan masyarakat Asia di satu pihak dan Barat di pihak lain. Lebih jauh lagi, Huntington meramalkan, tentangan paling serius bagi hegemoni Amerika pada masa mendatang adalah revivalisme Islam dan peradaban Cina (Konfusianisme).
Perdana Menteri Britain, Tony Blair yang menjadi sekutu kuat Bush secara lantang menyebut ideologi Islam sebagai 'Ideologi Setan'. Dalam pidatonya pada Persidangan Nasional Parti Buruh Inggeris, Blair menjelaskan ciri ideologi setan, iaitu: (1) Menolak kewujudan Israel (2) Memiliki pemikiran bahwa syariat adalah dasar hukum Islam (3) Kaum Muslimin mesti menjadi satu kesatuan di dalam naungan Khalifah (4) Tidak menerima pakai nilai-nilai liberal dari Barat.


Kita tidak patut lupa akan ucapan musuh-musuh Allah terhadap kita, ketika Presiden Bush menyatakan dengan lantang kepada dunia, either you are with us or with the terrorist. Kita juga jangan lupa yang Presiden AS ini menyebut serangan ke atas Afghanistan dengan istilah 'crusade' (Perang Salib). Realiti menunjukkan bahawa setelah serangan ke atas WTC 11 September 2001, secara rasmi Bush telah mengisytiharkan perang Salib ke atas umat Islam, "This crusade, this war on terrorism, is going to take a long time," ujar Bush seperti disiarkan oleh BBC on line pada 16 September 2001. Pernyataan istilah crusade ini sempat diperbetulkan oleh Setiausaha Pertahanan AS. Akan tetapi, apa ertinya pembetulan yang dibuat oleh seorang setiausaha jika dibandingkan dengan pernyataan rasmi oleh seorang presiden. Apalagi pernyataan ini diulanginya lagi pada 16 Februari 2002 "...Kita tidak punya kawan yang lebih baik daripada Kanada yang berpihak kepada kita pada perang Salib ini." Dari pernyataan ini jelas Bush menyatakan bahawa perang Salib dalam bentuknya sekarang adalah perang melawan terrorisme (baca : Islam). 


Serangan peradaban kapitalis Barat tidak pernah berhenti. Mereka dari dulu hingga sekarang terus menerus menyebarluaskan Ideologi Kapitalis yang sekular. Mereka membuat undang-undang sendiri dan mengajar kaum Muslimin agar melakukan perkara yang sama. Mereka mencipta sempadan geografi antara negeri-negeri kaum Muslimin. Mereka juga mengangkat para penguasa boneka di negeri-negeri umat Islam sebagai agen mereka, bagi menyebarluaskan pengaruh dan idea-idea kufur mereka, melindungi kepentingan mereka, mempertahankan batas geografi yang mereka ciptakan, menyesatkan kaum Muslimin dari jalan Allah, serta menentang setiap orang yang tulus ikhlas berusaha menegakkan Islam. Mereka juga dibantu oleh para penjilat mereka dari kalangan intelektual, yang sentiasa menyeru, membela dan mengagung-agungkan pemikiran-pemikiran sekular mereka.

Serangan pemikiran ini tidak terhenti di sini. Propaganda kepada peradaban Barat seperti liberalisme, demokrasi, pluralisme, negara bangsa (nation state), hak asasi manusia (HAM), hak-hak perempuan (feminisme), ikatan patriotisme, dialog antara agama, dan sebagainya, terus berjalan dengan lancar. Sesungguhnya hal ini merupakan suatu pertarungan pemikiran yang sangat keras antara dua ideologi, Islam dan Kapitalisme. Pertembungan antara Islam-Barat ini begitu jelas hingga tidak ada lagi bukti yang perlu diungkapkan. Fakta menunjukkan bahawa masing-masing ideologi memandang yang lain sebagai musuhnya. Inilah kenyataan yang tidak dapat dinafikan, kecuali oleh mereka yang ’buta’ atau yang menjadi pemuja Barat.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...